DASAR PROSES SOSIAL DAN
INTERAKSI SOSIAL ANTARA PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN KONSUMEN DAN PELANGGAN TETAP
SERTA DIFERENSIASINYA
Oleh :
MUHAMMAD NURIANTO
( 0701512033 )
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AL
AZHAR INDONESIA
Kompleks Masjid Agung Al
azhar
Jln.
Sisingamangaraja, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 11120
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT,
yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah- NYA sehingga kita semua
dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun
juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan ridho-Nya Makalah
dengan judul “ DASAR
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN KONSUMEN
DAN PELANGGAN TETAP SERTA DIFERENSIASINYA” ini dapat terselesaikan.
Penulis
menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini
tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan
lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.
Jakarta, 02 Juli 2013
Muhammad Nurianto
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................
i
DAFTAR ISI...................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................
2
C. Tujuan Penulisan
Makalah...........................................................................
3
D. Sistematika Penulisan..................................................................................
3
BAB II PEMBAHASAN
DASAR PROSES SOSIAL DAN
INTERAKSI SOSIAL ANTARA PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN KONSUMEN DAN PELANGGAN TETAP
SERTA DIFERENSIASINYA 4
A. Pengertian Proses
Sosial dan Interaksi Sosaila............................................
4
1. Proses Sosial.................................................................................................
4
2. Interaksi Sosial.............................................................................................
5
B. Dasar Proses Sosial
dan Interaksi Sosial Pedagang Kaki Lima...................
6
C. Diferensiasi antara
Konsumen Biasa dengan Pelanggan Tetap...................
8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................
10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam
kehidupan sosial kita sehari-hari tentu kita tidak akan pernah lepas dari apa
yang dinamakan proses sosial dan interaksi sosial karena itu semua merukan
suatu tatanan yang sudah mutlak adanya. proses sosial itu sendiri merupakan
cara-cara berhubungan antara orang-perorangan maupun antar kelompok yang saling
bertemu dan menentukan bentuk hubungan dalam kehidupan sosial masyarakat. Adpun
interaksi sosial adalah suatu landasan atau pedoman dalam kehidupan sosial yang
merupakan proses timbal balik antar dua orang atau lebih yang saling
mempengaruhi dan menghasilakan suatu tatanan sosial dalam masyarakat tersebut.
Proses sosial dan interaksi sosial merupakan dua aspek yang sulit untuk
dipisahkan karena proses sosial merupakan gambaran umum dari interaksi sosial
serta adanya hubungal imbal balik karena bermula dari adanya cara berhubungan
tersebut. Jadi adanya interaksi sosial karena adanya proses sosial.
Kita sebagai makhluk sosila sudah
pasti kita membutuhkan proses sosial yang mana kita dapat mengetahui bagaimana
cara berhubungan dengan ornag yang satu atau dengan masyarakat dan juga
interaksi sosial yang akan menuntun kita untuk berhubungan scara dinamis baik
dengan individu maupun kelompok. Begitu pula halnya para pedagang kaki lima
dalam melakukan aktifitas perdagangannya sehari-hari tentu tidak akan luput dari
proses-proses dan interaksi sosial tersebut, karena hal itu sudah menjadi suatu
keharusan dan wajib ada untuk bagaimana nantinya kegiatan perdagangan menjadi
lebih mudah dan lancar. Karena dalam hal tersebut ada komponen penting dalam
proses sosial dan interaksi sosial yaitu pertama, kontak sosial yang mana kontak sosial
merupakan
hubunga dinamis
yang perlu dilaukan oleh masyarakat sosial dan juga pedagang dalam menjalankan
perdagangannya. Kedua, komunikasi yang mana juga merupakan unsur penting dalam
menjalankan interaksi dalam bermasyarakat. Tentu akan menjadi sulit ketika
pedagang kaki lima tidak mapu melakukan kotak sosial dan juga berkomunikasi
dengan para konsumen serta pelanggan.
Dalam hal ini perlunya pengkajian tentang dasar proses
sosial serta interaksi sosial dari pedagang kaki lima tersebut karena akan
tampak berbeda ketika pedagang ini memberikan pelayanan terhadap konsumen biasa
dengan konsumen yang telah menjadi pelanggan tetap. Mungkin hal yang sedemikian
rupa itu sudah menjadi rahasia umum bahwa differensiasi antar konsumen biasa
dengan pelanggan tetap itu memang nyata dan jelas-jelas terjadi dan ada dalam
kehidupan sosial masyarakat.
Denagan
demikian pengkajian terhadap dasar proses dan interaksi sosial bagi para
pedagang kaki lima dan juga halnya differensiasi terhadap pembeli atau konsumen
biasa dengan konsumen yang telah menjadi pelanggan tetap dirasa perlu yang
nantinya bisa menjadi bahan pembelajaran dan literature serta agar dapat lebih
dipahami secara mendalam lagi bagaimana sendi-sendi kehidupan dunia
perdagangan, cara berhubungan dan hubungan sosial yang dinamis bagi para
pedagang kaki lima yang aman kita ketahui
jumlahnya tidak sedikit.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud Proses Sosial dan Interaksi Sosial ?
2.
Bagaimana dasar proses sosial dan interaksi sosial pedagang kaki lima dengan
konsumen-konsumenya ?
3.
Seperti apakah Diferensiasi atau perbedaan dari konsumen biasa dan konsumen
yang telah menjadi pelanggan tetap ?
C.
Tujuan Penulisan Makalah
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Proses Sosial dan Interaksi Sosial.
2.
Agar dapat memahami apa dan bagaimana dasar proses soisal dan interaksi sosial
pedagang kaki lima dengan konsumen-konsumennya.
3.
Untuk mengetahui seperti apa diferensiasi atau perbedaan antara konsumen biasa
dan konsumen yang telah menjadi pelanggan tetap.
D.
Sistematika Penulisan
BAB I :
Pendahuluan, Latar Belakang, Rumusan Maslah, Tujuan Penulisan Makalah, Sistematika Penulisan.
BAB II :
Pembahasan, Proses Sosial dan Interaksi Sosial, Dasar Proses dan
Interaksi Sosial Pedagang Kaki Lima, Diferensiasi Konsumen Biasa dan Pelanggan Tetap.
BAB III :
Penutup, Kesimpulan.
BAB II
DASAR PROSES SOSIAL DAN
INTERAKSI SOSIAL ANTARA PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN KONSUMEN DAN PELANGGAN TETAP
SERTA DIFERENSIASINYA
A.
Pengertian Proses Sosial dan Interaksi Sosial
1.Proses
Sosial
Proses sosial adalah cara-cara
berhubungan yang dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok sosial
saling bertemu dan menentukan system serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau
apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya
pola-pola kehidupan yang telah ada[1].
Jadi proses sosial merupakan cara-cara berhubungan antar individu atau kelompok
dalam kehidupan sosial masyarakat yang mana nantinya akan menimbulkan
perubahan-perubahan dalam sosial masyarakat.
Adapun
macam-macam proses sosial adalah sebagai berikut :
a.
Proses sosial asosiatif
Secara garis besar proses asosiatif ini bisa dibagi menjadi
empat antara lain, kejasama, akomodasi, asimilasi dan adaptasi
b. Proses
sosial disosiatif
Proses
disosiatif ini seperti halnya kerja sama yang bisa kita temukan diberbagai
masyarakat yang mana prosesnya tergantung dari kebudayaan masyarakat tersebut
yang diantaranya adalah kompetisi atau persaingan, kontoversi dan pertentangan.
2. Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan bentuk
khusus dari proses sosial karena interaksi sosial merupakan syarat terjadinya
aktivitas-aktivitas sosial atau hubungan-hubungan antar masyarakat sosial yang
nantinya dari interaksi tersebut adanya timbal balik yang melahirkan kerja sama
dan lain sebagainya. Dengan demikian interaksi sosial merupakan
hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang
perorangan, antara kelompok kelompok manusia, maupun antara orang perorangan
dengan kelompok manusia[2].
Syarat penting yang terdapat pada interaksi sosial adalah kontak sosial dan
komunikasi.
Ada
beberapa factor yang mendorong keberlangsungan suatu proses interaksi antara
lain :
a. Imitasi
Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat
mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku
b. Sugesti
Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu
pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima
oleh pihak lain.
c. Identifikasi
Identifikasi
sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada
imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini
d. Proses simpati
Sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa
tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang
sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk
memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.
Adapun
syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial yang
dapat berlangsung dalam tiga bentuk. Yaitu antarindividu, antarindividu dengan
kelompok, antarelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung
maupun tidak langsung. Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada
perilaku orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang
tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan
yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
B.
Dasar proses sosial dan interaksi sosial pedagang kaki lima
Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya proses sosial merupakan cara-cara berhubungan antar orang perorangan
maupun antar kelompok. Sedangkan interaksi sosial merupakan hubungan saling
mempengaruhi antar individu yang satu dengan individu yang lain atau kelompok
satu dengan kelompok yang lain yang terjadi secara dinamis. Sekarang yang
menjadi pertanyaan bagaimanakah proses sosial dan interaksi yang terjadi pada
pedagang kaki lima? Serta apa dasar hubungan-hubungan tersebut? Maka bisa kita
ketahui bahwa ternyata proses sosial para pedagang kaki lima tidak jauh berbeda
dengan proses sosial masyarakat lainnya, yang mana karena kebanyakan pedagang
kaki lima latar belakangnya dari golongan bawah yang mana asas kekeluargaan lah
yang sering diutamakan begitu juga hubungan antara pedagang yang satu dengan
pedagan yang lainnya cukup berkesinambungan dan memiliki timbal balik yang
cukup bagus, dengan mengutamakan asas kekeluargaan maka memunculkan proses
sosial asosiatif yaitu adanya kerjasama antar pedagang tersebut. Contohnya
dalam suatu lokasi yang mana disitu tempat para pedagang kaki lima terdpat
pembagian, ketika pedagang yang satu menjula makanan dan yang dijual itupun
hanya makanan saja karena penjual yang lainnya yang akan menjual minuman. Jadi
saling ada hubungan antara penjual makanan dan penjual minuman, begitulah
proses sosial yang terjadi antara penjual yang satu dengan penjual yang lainnya
walaupun terkadang bisa berbeda cara-cara hubungan tersebut dari tempat yang
satu dengan tempat lainnya semuanya tergantung kepada budaya masyarakat sosial
tersebut.
Dengan proses sosial yang lebih
mengutamakan asas kekeluargaan, para pedagang kaki lima pun dapat berinteraksi
dengan harmonis baik dengan sesama pedagang maupun dengan konsumen atau pembeli
serta dengan demikian indeks angka terjadi konflik antar pedagang dalam suatu
lokasi tersebut akan sangat minim karena asas kekeluargaan tersebut. Meskipun
kadangkala konflik tetap terjadi tetapi karena sudah menjadi satu kesatuan
ibarat sebuah keluarga maka dengan cepat masalah tersebut bisa teratasi dan
terselesaikan. Begitulah proses sosial dan interaksi sosial para pedagang kaki
lima baik secara individu maupun antar kelompok berjalan dengan harmonis dan
dinamis yaitu sesuai dengan perubahan-perubahan yang ada dalam masyarakat
sosial tersebut yang mana timbul adanya hubungan timbal balik yang saling
menguntungkan antara satu sama lain.
Begitu
halnya proses sosial atau cara-cara pedagang ini berinteraksi dengan para
konsumen atau pembeli, mungkin sudah menjadi perilaku umum ketika pedagang
ingin dagangannya laris terjual maka mereka akan bersikap ramah tamah kepada
para konsumen yang mana keramah tamahannya tersebut ada yang bersifat sementara
dan ada pula yang bersifat tetap. Misalnya ketika melayani konsumen atau
pembeli yang tidak neko-neko atau bisa dikatakan pembeli yang baik maka
pedagang pun akan bersikap baik kepada para konsumen yang seperti itu akan
tetapi ketika melayani konsumen yang mungkin agak sedikit tidak menyenangkan
tingkah lakunya bagi para pedagang maka dia akan tetap ramah ketika konsumen
ini masih berada di lokasi pedagang tersebut tapi terkadang setelah konsumen
meninggalkan tempat ada sikap-sikap yang menunjukan ketidak enakan dari
pedagang terhadap konsumen yang tingkahnya tidak menyenagkan tadi.
Setelah kita ketahui proses-psroses
sosial yang terjadi terhadap pedagang kaki lima dengan sesama pedagang itu
sendiri ataupun pedagang dengan konsumen atau pembeli yang mana dengan
dinamika-dinamika yang ada itu yang kemudian menimbulkan interaksi-interaksi
antar kelompok pedagang dengan kelompok pedagang yang lain serta kelompok
pedagang dengan perorangan yaitu konsumen. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa
interaksi sosial merupakan hubungan yang berlangsung secara dinamis yang
artinya terus bergerak dan berkembang sesuai dengan keadaan yang ada dilapangan,
maka setelah terjadi proses sosial atau cara-cara berhubungan antara orang
dengan orang atau kelompok dengan kelompok proses selanjutnya adalah terjadinya
hubungan timbal balik anatar orang dan kelompok tersebut. Disadari atau tidak
ketika orang perorangan dan kelompok-kelompok pedagang ini telah bertemu dan
menentukan system serta bentuk-bentuk hubungan yang mana menyebabkan terjadinya
kegoyahan pola kehidupan yang telah ada maka para pedagang ini telah melakukan
apa yang dinamanya proses sosial. Dan bentuk umum proses sosial adalah
interaksi sosial, karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya
aktivitas-aktivitas sosial. Begitu juga faktor pendorong terjadinya interaksi
sosial yang mana sebeumnya telah diambil gambaran umumnya.
Jadi proses sosial yang terjadi
antara pedagang yang satu dengan pedagang lainnya lebih mengedepankan
nilai-nilai kekeluargaan dan kerjasama, yang mana antara pedagang yang satu
dengan pedagang yang lain saling berinteraksi yang menimbulkan adanya timbal
balik dari keduanya yang sama-sama menguntungkan pula bagi para pedagang
tersebut.
C.
Diferensiasi antara Konsumen Biasa dengan Pelanggan Tetap
Berbicara
mengenai dunia perdagangan atau pedagang kaki lima tentu tidak lepas dari para
konsumen atau pembeli yang mana terbagi menjadi dua yaitu pembeli biasa dan
juga pembeli tetap atau yang sering disebut dengan pelanggan. Notabene pembeli
biasa merupakan pembeli yang hanya pada waktu tertentu saja sedangkan konsumen
tetap atau pelanggan tetap merukan pembeli yang sering dan hampir setiap hari
membeli pada pedagang tersebut. Kalau
kita telaah lebih jauh lagi dalam duni perdagangan pada umumnya dan para pedagang
kaki lima khususnya tentu ada perbedaan atau diferensiasi antara konsumen biasa
dengan konsumen tetap atau pelanggan tetap karena hal semacam itu sudah menjadi
rahasia umum kalau pembedaan yang sedemikian rupa terjadi dalam aktifitas
perdagangan tersebut.
Pembedaan
atau diferensiasi konsumen tersebut terbagi dalam beberapa aspek yaitu dalam
segi pelayanan, porsi atau kualitas dan juga harga serta pedagang yang sudah
akrab dengan pelanggan tetapnya akan bercerita lebih entah itu latar belakang
kehidupannya, perjalanan hidupnya dan lain sebagainya. Dari segi pelayanan
misalanya, tentu konsumen biasa dengan konsumen yang sudah menjadi pelanggan
tetap akan berbeda yang mungkin perbedaan tersebut kadangkala tidak terasa,
contoh ketika A sebagai pembeli biasa tentu akan menerima pelayanan yang
berbeda dengan B yang merupakan pelanggan tetap, A akan mendapat pelayanan
seperti pada umumnya yang terjadi pada konsumen biasa lainnya akan tetpai
berbeda denga B yang merupakan pelanggan tetap yang mana B akan mendapat
pelayanan yang lebih dari A meskipun proses tersebut tidak disadari baik dari
A, B maupun pedagang tersebut.
Sedangkan dari aspek porsi makanan
bagi para pedagang makanan, tentu konsumen tetap terkadang akan menerima porsi
special dari pedagang tersebut, mungkin dengan porsi yang lebih banyak atau
dengan ditambah bonus-bonus yang lain. Kualitas barang bagi para pedagang
barang, karena pedagang akan memberikan kualitas yang baik bagi para
pelanggannya, paling tidak meskipun kualitas tidak begitu bagus pedagang
tersebut cenderung memaparkan beberapa kekurangan-kekurangan dari barang
tersebut. Misalnya ketika membeli sebuah hand phone second tentu bagi para
konsumen biasa tidak akan menadapati atau diberikan spesifikasi khusus tentang
kekurangan hand phone tersebut akan tetapi bagi konsumen tetap hal-hal semacam
itu akan sangat mudah dia dapatkan.
Begitu
juga dengan harga, masalah harga ini sudah sering kita ketahui dan juga sering
terjadi antara pedagang dengan konsumen yaitu konsumen tetap dan konsumen biasa
yang mana ada perbedaan antara keduanya, meskipun tidak jauh perbedaannya. Yang
lebih uniknya lagi adalah ketika konsumen tetap atau pelanggan yang sudah akrab
dengan penjual tersebut keduanya akan saling berbagi yang diantaranya berbagi
pengalaman, cerita. Baik latar belakang, perjalanan dan jerih payah yang pernah
mereka alami dan hal-hal lainnya.
Maka
dapat kita pahami bahwa pembedaan atau diferensiasi antar konsumen biasa dengan
konsumen tetap atau pelanggan oleh pedagang kaki lima bisa dilihat dari
beberapa hal diantaranya adalah dari segi pelayanan, porsi dan kualitas serta
harga dan bahkan berbagi pengalaman pun terjadi antara konsumen tetap dengan
pelanggan meskipun kadang kala pelanggan biasa pun juga mendapat hal serupa
tapi sangat jarang.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
semua uraian dan penjelasan dari bab-bab di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
Pertama,
proses sosial merupakan cara-cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang
perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan system
serta bentuk perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan
yang telah ada. Sedangkan interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial
yang dinamis yang menyagkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara
kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok
manusia.
Kedua,
proses sosial dan interaksi sosial yang terjadi terhadap pedagang kaki lima
tidak jauh berbeda dengan masayarakat pada umumnya yaitu menggunakan asas
kekeluargaan dan kerjasama yang mana dari proses itulah timbul yang namanya
interaksi timbal balik yang saling menguntungkan baik antar kelompok-kelompok
pedagang kaki lima itu sendiri maupun antara pedagang dengan konsumen-konsumen
tersebut.
Ketiga,
bahwa diferensiasi atau pembedaan antara konsumen biasa dengan konsumen tetap
atau pelanggan memang ada dan terjadi didalam aktifitas perdagangan tak
terkecuali pedagang kaki lima dan semuanya itu dapat kita lihat dari beberapa
hal diantaranya adalah dari segi pelayanan, dari segi porsi dan kualitas dan
juga harga-harga tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
-Dr. Agus Surono.S.H.,M.H,
2012. Modul Kuliah Sosiologi Hukum, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Al
azhar Indonesia
-
http://tugastugas.tumblr.com/post/36506215260/softskill-makalah-proses-sosial-dan-interaksi-sosial
- http://harian-pelita.pelitaonline.com/cetak/2012/12/04/asas-kekeluargaan-dan-demokrasi#.UcncvTvYLNw