Mengapa
memilih fakultas hukum
perkembangan zaman sekrang ini, banyak berpengaruh terhadap
sektor-sektor lapisan masyarakat salah satunya di sektor perekonomian dan
hukum. Bisa kita lihat di Indonesia ,masih banyak rakyat miskin yang tersebar
dari berbagai pelosok nusantara, dampak dari kemajuan zaman ternyata lebih
mempersulit pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup rakyatnya. Dan semakin
carut-marutnya hukum di Indonesia saat ini, mungkin itulah alasannya saya pilih
fakultas hukum, agar nantinya bisa meningkatkan perekonomian ,memperbaiki dan
menegakkan hukum di indonesia.
melihat perkembangan hukum di Indonesia yang sekarang ini masih
banyak masyarakat yang belum faham betul dengan apa yang di maksud dengan hukum,
contohnya masih maraknya kejahatan dan kekerasan.seperti yang terjadi di
kampung kranggan permai jalan cendrawasih V BP 6 nomor 6 RT04/ 15
kelurahan/kecamatan Jatisampurna, kota bekasi. Seorang pembnatu rumah tangga
(PRT) tewas di bunuh pacarnya sendiri yang baru tiga bulan di kenalnya melalui
jejaring facebook gara-gara menolak di ajak bersetubuh, warta kota selasa, 4
september 2012. Ada juga kawanan pencuri sepeda motor bersenjata api membuang
tembakan saat kepergok hendak mengambil sepeda motor dari rumah warga di
kampung gabus tengah, RT 01/02, desa srimukti, kecamatan tambun utara, peluru
itu mengenai paha anak pemilik rumah yang memergoki aksi pencurian itu, warta
kota selasa, 4 september 2012. Dan masih bnyak kasus-kasus yang lain.
Jangankan orang awam, orang
yang ahli hukum yang pada hakekatnya mengerti dan memahami apa itu hukum tidak
sedikit yang memanipulasinya dan menyeleweng dari nilai-nilai hukum itu,
seperti yang di beritakan oleh JAKATA,RIMANEWS- Kejahatan aparat negara adalah
sumber kehancuran hukum di Indonesia.Buktinya, kenakalan aparat penegak
hukum di lingkungan Kejaksaan Agung menyusul terbongkarnya praktek mafia hukum
yang dilakukan Jaksa Cirus Sinag.
Hukum di Indonesia juga
identik dengan uang. Dimana kita akan di menangkan apabila kita mempunyai
banyak uang dan kekuasaan, dan juga sebaliknya jika kita termasuk orang
kalangan bawah atau orang miskin yang
jauh dari kemewahan dan uang maka akan sangat sulit bahkan jauh dari kata mungkin
hukum memihak kepada kita
Mungkin cita-cita saya sama sekali tidak berhubungan dengan penegak
hukum. Saya bercita-cita menjadi seorang Guru. Seorang pendidik bagi para penuntut ilmu. Dengan ilmu tentang Hukum
yang saya peroleh nantinya Saya ingin
mewariskan semangat saya yaitu memperbaiki carut-marutnya hukum di Indonesia
kepada anak-anak didik saya kelak. Kepada para calon jaksa, hakim, maupun
pengacara, agar kelak mereka bisa menegakkan hukum yang jujur dan adil di
Indonesia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar